Bilangan Kongruen
Meskipun mengunakan nama Kongkruen, bilangan kongkruen tidak ada hubungan (secara langsung) dengan relasi kongruen modul
Definsi: Suatu bilangan bulat positif
dikatakan bilangan kongruen jika merupakan nilai dari luas suatu segitiga siku-siku dengan panjang ketiga sisinya merupakan bilangan rasional, dengan kata lain terdapat
sedemikian hingga
dan 
Contoh:
- 6 adalah kongruen dengan a=3, b=4 dan c=5
- 5 adalah kongruen dengan a=3/2, b=20/3 dan c=41/6
- 30 adalah kongruen dengan a=5, b=12 dan c=13
Nah…yang jadi pertanyaan adalah
Bagaimana mengetahui suatu bilangan bulat positif
adalah bilangan kongruen atau bukan?
Pertanyaan diatas dikenal dengan nama Masalah Bilangan Kongruen. Konon masalah tersebut sudah temuat dalam manuskrip arab yang ditulis oleh Matematikawan Persia Al-Karaji pada tahun 972. Akan tetapi baru bisa dijawab berabad-abad kemudian, oleh Teorema Tunnell pada tahun 1983.
Teorema Tunnell: Diberikan bilangan bulat positif
dan didefinisikan persamaan-persamaan berikut
JIka
adalah bilangan kongruen maka belaku
Sebaliknya andaikan Dugaan Birch Swinnerton Dyer (DBSD) itu benar maka suatu
yang memenuhi persamaan-persamaan diatas adalah bilangan Kongruen.
Teorema diatas mengasumsikan DBSD benar, andaikan kelak DBSD terbukti salah maka Teorema Tunnell hanya berlaku setengah / separuh. Andaikan DBSD salah maka kita hanya bisa mengetahui bilangan kongruen pastilah memenuhi persamaan-persamaan pada Teorema Tunnel tetapi jika ada suatu
yang memenuhi persamaan-persamaan pada Teorema Tunnel, kita tidak bisa meyimpulkan
adalah bilangan kongruen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar